Langsung ke konten utama

Harga Lada Anjlok, Petani Lada Desa Sahan Kec. Seluas Kabupaten Bengkayang Tetap bercocok tanam Lada.

Harga Lada Anjlok,  Petani Lada Desa Sahan Dusun Melayang Kec. Seluas Kabupaten Bengkayang Tetap bercocok tanam Lada


Pak. Ano Petani Lada Desa Sahan

SeluasPetani Lada di Desa Sahan 
Dusun melayang Kecamatan seluas Kab.Bengkayang mengeluhkan komoditas unggulan mereka, lada dalam beberapa waktu belakangan harganya anjlok hingga Rp 37 ribu per kilogram.



saat ini dalam satu tahun terakhir harga lada di turun Rp40 ribu dari harga sebelumnya Rp70 ribu per kilogram menjadi turun Rp30 ribu per kilogram, ujar satu di antara petani lada di Dusun melayang Desa Sahan Kecamatan Seluas kabupaten Bengkayng, Ano saat dihubungi di kediamannya di Dusun melayang, Sabtu.

Ano mengatakan dengan harga jual komoditas lada turun drastis mendorong ketidaksesuaian dengan biaya produksi perawatan.


Turunnya harga lada saat ini keuntungan yang di peroleh petani sangat tipis bahkan tidak sebanding dengan biaya pengolahan dan perawatan," tuturnya.

Ia menambahkan harga lada turun maka perekonomian masyarakat ikut turun. Belum lagi ditambah sektor penghasilan lainnya seperti karet yang sejak lama harganya juga jatuh dan kini hanya Rp7 ribu per kilogram.

begitu juga komoditi hortikultura seperti sayur juga turun drastis, seperti buncis hanya di hargai Rp 3 rb per kg,  banyak pengepul hanya membeli harga murah di kalangan petani, sementara biaya produksi, bibit,  dan perawatan begitu tinggi,

Kalau kondisi begini terus menerus maka tidak mampu menunjang kebutuhan hidup sehari-hari belum termasuk biaya serta keperluan anak sekolah, katanya.

Sementara itu, Ketua RT setempat  Antonius Bantayan, mengatakan warganya yang  masing-masing memiliki lahan rata-rata perkebunan lada bervariasi di kisaran seperempat hektar hingga satu hektar.

Mayoritas kita di sini Petani menanam lada, jagung, dan karet,  serta petani hortikultura seperti sayur-sayur, untuk membantu perekonomian kita. Masyarakat di sini tetap mempertahankan pertanian lada, dan tetap bercocok tanam lada,  dan komitmen menolak adanya perkebunan sawit apa lagi milik perusahaan yang berusaha masuk. 


Editor : Kas Lada,  Lada Bengkayang. 

Fb :  LadaBengkayang
Ig : Lada_Bengkayang_merica_bubuk. 
E-mail : kasseluas@gmail.com 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Varietas Unggul Lada Bengkayang . On Varietas Unggul Lada Bengkayang Deskripsi : Daun Panjang Tangkai Daun : 1, 57 cm Bentuk Tangkai Daun : Beralur Bentuk Daun : Bulat Telur Ratio Panjang/Lebar : 1,941 Pertulangan Daun :  Menyirip Warna Daun :  Hijau Tua Ujung Daun :  Meruncing Kaki Daun : Runcing Permukaan Daun : licin Batang Bentuk Batang                                        :             Agak pipih Warna Batang Muda                             :  Hijau Muda Panjang Ruas Batang                             : 5,79 cm Percabangan                                           : Menggarpu Panjang ruas Cabang                             : 4,58 cm Batang Bentuk Batang                                        :  Agak pipih Warna Batang Muda                             :  Hijau Muda Panjang Ruas Batang                             : 5,79 cm Percabangan                                           : Menggarpu Panjang ruas Cabang                        

Kisah Anak Petani yang Sukses jadi Anggota Brimob Polri dari Kab.Bengkayang

kisah Anak Petani yang Sukses Jadi  Anggota Brimob Polri dari Kab.Bengkayang fransisko  Seluas, 25/04/2020 -  Nasib seseorang memang tak bisa ditebak, seperti halnya Fransisko. Pria berusia 24 tahun ini, berhasil lulus menjadi anggota Brimob Polri Meski terlahir sebagai anak petani yang tergolong tak mampu secara ekonomi. Fransisko, Pada saat itu berdiri gagah bersama 73 temannya saat mengikuti acara Brimob Polri Tahun 2015  Dipusat pendidikan brimob polri di watukosek Jawa timur Tak ada yang menyangka, bahwa pria asli Dari Kampung Dusun Melayang Desa Sahan Kecematan seluas di Kabupaten Bengkayang yang ikut dilantik menjadi salah satu terpilih menjadi Kesatuan Brimob tersebut hanyalah seorang anak petani. Yang selama ini bekerja bertani,  karena sadar orangtuanya tak mampu. Fransisko mengaku menghadapi jalan yang berliku untuk bisa menjadi Brimob Polri. saya sudah berjuang agar lulus, katanya. pada saat itu, dia mendapatkan kabar bahwa Polda Kalbar membuka